Review Suzume: Pintu Adalah Sisi Lain Dari Waktu

Review Suzume: Pintu Adalah Sisi Lain Dari Waktu

Suzume tinggal di kota Kyushu yang tentram dan tenang, pada pagi hari Suzume bertemu dengan pria bernama Souta yang sedang mencari pintu. Suzume mengikuti dan menemukan reruntuhan di pegunungan yang terdapat satu pintu seperti yang dicari oleh Souta. Seolah ditarik oleh sesuatu, Suzume pun mendekat dan membebaskan Batu Kunci penjaga pintu yang menyegel Ever-after dari dunia manusia. Petualangan dan misi mungunci pintu bersama Suzume dan Souta pun dimulai.

Ulasan

Suzume di sutradarai oleh Makoto Shinkai yang terkenal akan karyanya yang bagus, jujur saya baru menonton karya Makoto berjudul Your Name (2016) beberapa bulan lalu dan langsung kagum. Tidak berbeda dengan film sebelumnya, Makoto Shinkai kembali denga tema bencana alam. Saya kembali terkagum akan karya Shinkai dengan konsep sihir dan fantasi nya. Suzume yang tinggal dengan bibi nya sejak ibu nya hilang dalam bencana gempa, Suzume mereferensikan bencana alam gempa yang mengguncang Fukushima, Jepang pada 2011 lalu yang meninggalkan trauma bagi masyarakatnya dan disini Suzume seakan memberi pelukan hangat kepada para korban.

Kucing imut bernama Daijin selalu mengganggu perjalanan Suzume dan Souta dalam menutup pintu untuk mencegah entitas "Worm" keluar agar tidak terjadi gempa bumi. Sepanjang perjalan Suzume belajar tentang masa lalu ibunya dan mengungkap beberapa sejarah tersembunyi dari orang-orang di desa nya. Film ini banyak dipuji oleh penonton dan kritukus karena sinamatografi yang memukau dan penampilan dari karakternya cukup kuat serta nuansa keluarga, kehilangan, kasih sayang dipadukan dengan nuansa yang emosional. Film ini layak ditonton bagi yang ingin merasakan ketenangan pikiran dan kesabaran akan perjalanan kehidupan.

Rating pribadi 8.5/10

Gabung dalam percakapan